Teori
Ketergantungan
Menurut pandangan
ini berhubungan antara negara industri maju (pusat, center) dengan negara
sedang berkembang (pinggiran, periphery) adalah suatu hubungan eksploitatif,
dimana keuntungan mengalir dari pinggiran ke pusat melalui penguasaan ekonom
dunia. Negara sedang berkembang tergantung pada negara industri maju dalam hal
modal dan teknologi. Karena itu negara sedang berkembang tidak mungkin dapat
berkembang menyamai negara industri Eropa, Amerika, dan Jepang.
Lebih jauh,
hubungan anatara pusat dan pinggiran menghalang terbentuknya solidaritas
diantara kekuatan-kekuatan pinggiran yang dapat mengancam hegemoni dari
negara-negara pusat. Ciri-ciri hubungan pusat- pinggiran tersebut adalah :
a.hubungan harmonis
antara pusat dari pusat (center of center)
dengan pusat dari pinggiran (center of
peripehery), yaitu elit pemegang kekuasaan politik dan ekonomi, berdasarkan
kepentingan bersama.
b. hubungan
disharmonis antara pinggiran dari pusat (peripehery
of peripehery), karena perbedaan kepentingan yang berkepentingan atas
mengalirnya keuntungan ke Barat yang menjamin tingkat kehdupan yang mapan,
termasuk bagi kelas bawah atau buruh. Sedangkan proses yang sama makin
memiskinkan pinggiran (peripehery of
peripehery).
Kelemahan dari
teori ketergantungan adalah kecenderungannya mengemukakan bahwa kondisi
ketergantungan itu terjadi secara umum dan tidak memberi tempat pada
kemungkinan kondisi unik suatu pinggiran dapat melepaskan diri dari
ketergantungan itu. pada teori ketergantungan baru, dikemukakan bahwa ada
kemungkinan suatu negara piinggiran mengurangi ketergantungan secara sedikit
demi sedikt, tanpa langkah-langkah radikal.
Daftar pustaka: Kolopaking, Lala M. 2003. Sosiologi
Umum. Bogor: IPB
Menurut pandangan
ini berhubungan antara negara industri maju (pusat, center) dengan negara
sedang berkembang (pinggiran, periphery) adalah suatu hubungan eksploitatif,
dimana keuntungan mengalir dari pinggiran ke pusat melalui penguasaan ekonom
dunia. Negara sedang berkembang tergantung pada negara industri maju dalam hal
modal dan teknologi. Karena itu negara sedang berkembang tidak mungkin dapat
berkembang menyamai negara industri Eropa, Amerika, dan Jepang.
Lebih jauh,
hubungan anatara pusat dan pinggiran menghalang terbentuknya solidaritas
diantara kekuatan-kekuatan pinggiran yang dapat mengancam hegemoni dari
negara-negara pusat. Ciri-ciri hubungan pusat- pinggiran tersebut adalah :
a.hubungan harmonis
antara pusat dari pusat (center of center)
dengan pusat dari pinggiran (center of
peripehery), yaitu elit pemegang kekuasaan politik dan ekonomi, berdasarkan
kepentingan bersama.
b. hubungan
disharmonis antara pinggiran dari pusat (peripehery
of peripehery), karena perbedaan kepentingan yang berkepentingan atas
mengalirnya keuntungan ke Barat yang menjamin tingkat kehdupan yang mapan,
termasuk bagi kelas bawah atau buruh. Sedangkan proses yang sama makin
memiskinkan pinggiran (peripehery of
peripehery).
Kelemahan dari
teori ketergantungan adalah kecenderungannya mengemukakan bahwa kondisi
ketergantungan itu terjadi secara umum dan tidak memberi tempat pada
kemungkinan kondisi unik suatu pinggiran dapat melepaskan diri dari
ketergantungan itu. pada teori ketergantungan baru, dikemukakan bahwa ada
kemungkinan suatu negara piinggiran mengurangi ketergantungan secara sedikit
demi sedikt, tanpa langkah-langkah radikal.
Daftar pustaka: Kolopaking, Lala M. 2003. Sosiologi
Umum. Bogor: IPB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar