Sabtu, 24 Desember 2016

Teori Ketergantungan




Teori Ketergantungan
Menurut pandangan ini berhubungan antara negara industri maju (pusat, center) dengan negara sedang berkembang (pinggiran, periphery) adalah suatu hubungan eksploitatif, dimana keuntungan mengalir dari pinggiran ke pusat melalui penguasaan ekonom dunia. Negara sedang berkembang tergantung pada negara industri maju dalam hal modal dan teknologi. Karena itu negara sedang berkembang tidak mungkin dapat berkembang menyamai negara industri Eropa, Amerika, dan Jepang.
Lebih jauh, hubungan anatara pusat dan pinggiran menghalang terbentuknya solidaritas diantara kekuatan-kekuatan pinggiran yang dapat mengancam hegemoni dari negara-negara pusat. Ciri-ciri hubungan pusat- pinggiran tersebut adalah :
a.hubungan harmonis antara pusat dari pusat (center of center) dengan pusat dari pinggiran (center of peripehery), yaitu elit pemegang kekuasaan politik dan ekonomi, berdasarkan kepentingan bersama.
b. hubungan disharmonis antara pinggiran dari pusat (peripehery of peripehery), karena perbedaan kepentingan yang berkepentingan atas mengalirnya keuntungan ke Barat yang menjamin tingkat kehdupan yang mapan, termasuk bagi kelas bawah atau buruh. Sedangkan proses yang sama makin memiskinkan pinggiran (peripehery of peripehery).
Kelemahan dari teori ketergantungan adalah kecenderungannya mengemukakan bahwa kondisi ketergantungan itu terjadi secara umum dan tidak memberi tempat pada kemungkinan kondisi unik suatu pinggiran dapat melepaskan diri dari ketergantungan itu. pada teori ketergantungan baru, dikemukakan bahwa ada kemungkinan suatu negara piinggiran mengurangi ketergantungan secara sedikit demi sedikt, tanpa langkah-langkah radikal.


Daftar pustaka: Kolopaking, Lala M. 2003. Sosiologi Umum. Bogor: IPB










Menurut pandangan ini berhubungan antara negara industri maju (pusat, center) dengan negara sedang berkembang (pinggiran, periphery) adalah suatu hubungan eksploitatif, dimana keuntungan mengalir dari pinggiran ke pusat melalui penguasaan ekonom dunia. Negara sedang berkembang tergantung pada negara industri maju dalam hal modal dan teknologi. Karena itu negara sedang berkembang tidak mungkin dapat berkembang menyamai negara industri Eropa, Amerika, dan Jepang.
Lebih jauh, hubungan anatara pusat dan pinggiran menghalang terbentuknya solidaritas diantara kekuatan-kekuatan pinggiran yang dapat mengancam hegemoni dari negara-negara pusat. Ciri-ciri hubungan pusat- pinggiran tersebut adalah :
a.hubungan harmonis antara pusat dari pusat (center of center) dengan pusat dari pinggiran (center of peripehery), yaitu elit pemegang kekuasaan politik dan ekonomi, berdasarkan kepentingan bersama.
b. hubungan disharmonis antara pinggiran dari pusat (peripehery of peripehery), karena perbedaan kepentingan yang berkepentingan atas mengalirnya keuntungan ke Barat yang menjamin tingkat kehdupan yang mapan, termasuk bagi kelas bawah atau buruh. Sedangkan proses yang sama makin memiskinkan pinggiran (peripehery of peripehery).
Kelemahan dari teori ketergantungan adalah kecenderungannya mengemukakan bahwa kondisi ketergantungan itu terjadi secara umum dan tidak memberi tempat pada kemungkinan kondisi unik suatu pinggiran dapat melepaskan diri dari ketergantungan itu. pada teori ketergantungan baru, dikemukakan bahwa ada kemungkinan suatu negara piinggiran mengurangi ketergantungan secara sedikit demi sedikt, tanpa langkah-langkah radikal.


Daftar pustaka: Kolopaking, Lala M. 2003. Sosiologi Umum. Bogor: IPB








Tidak ada komentar:

Posting Komentar