Rabu, 28 Desember 2016

Indeks Tugas Filsafat Pendidikan Sufiyah 2290150029 Pendidikan Sosiologi

1. Teori Bunuh Diri
2.Teori globalisasi G.Ritzer
3. teori struktural fungsional Robert K.Mertoon
4.fungsionalisme struktural Tallcot Parsons
5.filsafat politik
6.tokoh filsafat islam
7. filsafat manusia
8. prinsip akuntansi
9. ekonomi makro
10.teori strukturasi Giddens
11.fenomenologi
12.kontruksi sosial menurut Peter L.Berger
13.solidaritas sosial
14. teori konflik
15.filsafat pendidikan menurut John Dewey
16. sadisme terhadap anak
17. bentuk masyarakat menurut Selo Soemardjan
18.ekonomi mikro
19. kerusakan lingkungan
20. perubahan sosial
21.unsur membentuk nasionalisme
22. pengembangan pendidikan PIPS
23.teori ketergantungan
24.sosialisasi
25.sinar resmi
26. psikologi positif
27. pendidikan positif
28. pendidikan ips tradisional dan modern
29. keberagaman budaya banten
30.kebudayaan kabupaten pandeglang
31. karakteristik model pembelajaran
32. masalah seks dan gender
33. kepribadian dan kebudayaan masyarakat
34.gadget mempengaruhi perilaku anak
35.dinamika desa dalam pembangunan
36. analisis video
37. nilai dan norma sosial
38.interaksi
40.definisi oprasional pendidikan
41. konsep karakter dan pendidikan karakter
42. konsep dasar dan analisi sosiologi
43. prinsip penyusun RPP
44. kiat-kiat menjadi guru kreatif
45.BARFII
46. Identitas Nasional
47motif ekonomi
48. pengertian dan pendekatan geografi
49. teori-teori penyimpangan sosial
50. faktor-faktor pendorong interaksi sosial
51.objek studi geografi
52. persebaran fauna didunia
53. ilmu-ilmu penunjang geografi
54. pengendalian sosial
55.sadisme terhadap anak
56.dramaturgi

57.Modernisasi
58. Bisa Tidak Masyarakat Tanpa Srtuktur
59. Keterampilan Berbahasa
60.Perkembangan Desa Terate
61.Kurikulum
62. Teknologi dan Komunikasi
63. Tokoh Sosiologi
64. Koperasi Di Cibodas
65.Cara Untuk Menenmukan Bakat Tersembunyi
66.Bentuk-Bentuk Demokrasi
67.tindakan sosial
68.konflik sosial
69. lembaga sosial
70. antisosial
71. penyimpangan sosial
72. mobilitas sosial
73. konflik menurut Randall Collins
74.filsafat ilmu
75. mengungkap asal muasal masyarakat Indonesia

tindakan sosial



Tipe Tindakan Sosial Menurut Max Weber
4 Tipe Tindakan Sosial Menurut Max Weber – Tindakan sosial menurut pakar sosiologi Max Weber adalah suatu tindakan individu selama tindakan tersebut memiliki arti atau makna yang bersifat subjektif untuk dirinya dan diarahkan kepada tindakan orang lain. Suatu tindakan individu yang diarahkan terhadap benda mati tak masuk dalam kategori tindakan bersifat sosial. Dan suatu tindakan akan disebut sebagai suatu tindakan sosial saat tindakan tersebut benar-benar  ditujukan kepada orang lain atau individu lainnya. Walaupun seringkali tindakan sosial bisa berupa tindakan yang bersifat subjektif atu membatin yang bisa saja terjadi disebabkan oleh pengaruh positif yang berasal dari situasi tertentu. Dan bahkan sering tindakan dapat terulag kembali secara sengaja sebagai bentuk akibat dari suatu pengaruh keadaan yang sama berupa persetujuan secara pasif dalam situasi tertentu. Max Weber membedakan suatu tindakan sosial manusia ke dalam 4 tipe, antara lain :
  1. Tindakan Rasionalitas Instumental
Tindakan sosial ini merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang yang berdasarkan atas pertimbangan dan juga pilihan secara sadar yang berkaitan dengan suatu tujuan tindakan tersebut dan ketersediaan suatu alat yang digunakan untuk dapat memperolehnya. Seperti contohnya : seorang siswa yang seringkali terlambat datang ke sekolah disebabkan tak memiliki kendaraan, yang pada akhirnya ia membeli suatu kendaraan supaya ia datang ke sekolah lebih cepat dan tidak lagi terlambat. Dan tindakan ini  telah dipertimbangkan secara matang supaya ia memperoleh suatu tujuan tertentu. Dengan kata lain untuk menentukan suatu tujuan itu bisa saja suatu tindakan dilakukan agar dapat memperoleh tujuan tersebut.

  1. Tindakan Rasional Nilai
Dan untuk tindakan rasional nilai mempunyai sifat bahwa alat yang ada hanya merupakan suatu pertimbangan dan jugaperhitungan secara sadar, dan sementara untuk tujuannya tela ada di dalam sutu hubungan dengan suatu nilai individu yang bersifat absolut. Seperti contoh : dalam beribadah atau seseorang yang mendahulukan orang tua ketika mengantri pembelian atau sembako. Itu artinya, tindakan sosial dari 4 tipe tindakan sosial menurut Max Weber ini telah dipertimbangkan terlebih dulu disebabkan mendahulukan suatu nilai sosial maupun nilai agama yang ia miliki.
  1. Tindakan Afektif atau Tindakan yang Di Pengaruhi Oleh Emosi
Untuk tipe tindakan ini lebih membawa perasaan atau emopsi tanpa perencanaan yang sadar. Tindakan ini bersifat spontan, tidak rasioanl, dan juga merupakan suatu ekspresi emosional atau individu. Seperti contoh : hubungan kasih sayang diantara dua pasangan yang sedang jatuh cinta. Dan tindakan ini umumnya terjadi atas rangsangan dari luar yang sifatnya otomatis.
4-tipe-tindakan-sosial-menurut-max-weber
  1. Tindakan Tradisional
Dalam tindakan ini, seseorang memperlihatkan suatu perilaku tertentu yang disebabkan karena kebiasaan yang dimiliki dari nenek moyang, tanpa perencanaan. Seperti pulang kampung saat Lebaran.


Sumber : http://pengayaan.com/4-tipe-tindakan-sosial-menurut-max-weber/

konflik sosial



A. Pengertian Konflik Menurut Pendapat Para Ahli 
Konflik juga banyak didefinisikan oleh para ahli antara lain sebagai berikut.... 
  • Menurut Soerjono Soekanto: Pengertian konflik menurut soerjono soekanto adalah suatu proses sosial dimana individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan dengan disertai ancaman dan kekerasan
  • Menurut Gillin dan Gillin: Pengertian konflik menurut gillin dan gillin adalah bagian dari proses sosial yang terjadi karena adanya perbedaan-perbedaan fisik, emosi, kebudayaan, dan perilaku. 
  • Menurut Robert M. Z. Lawang: Pengertian konflik menurut Robert M.Z. Lawang adalah sebuah perjuangan untuk memperoleh hal-hal yang langka seperti, nilai, status, kekuasaan dan sebagainya. 
  • Menurut De Moor: Pengertian konflik menurut de moor adalah konflik yang terjadi ika para anggotanya secara besar- besaran membiarkan diri dibimbing oleh tujuan (nilai) yang bertentangan. 
  • Menurut Lewis A. Coser: Pengertian konflik menurut Lewis A. Coser adalah sebuah perjuangan mengenai nilai-nilai atau tuntutan atas status, kekuasaan, bermaksud untuk menetralkan, mencederai, atau melenyapkan lawan. 
  • Menurut Taquiri dalam Newstorm dan Davis (1997): Pengertian konflik menurut Taquiri dalam Newstorm dan Davis adalah warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan akibat daripada berbangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontraversi dan pertentangan di antara dua pihak atau lebih pihak secara berterusan 
  • Menurut Minnery: Pengertian konflik menurut minnery adalah interaksi antara dua atau lebih pihak yang satu sama lain berhubungan dan saling ketergantungan, namun terpisahkan oleh perbedaan tujuan. 
B. Faktor-Faktor Penyebab Konflik
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya konflik dalam masyarakat adalah sebagai berikut... 
  • Perbedaan indvidu; perbedaan pendirian dan perasaan 
  • Adanya perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi yang berbeda-beda pula. Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola pemikiran dan pendirian kelompoknya
  • Adanya perbedaan kepentingan antara individu dan kelompok bisa menyangkut bidan ekonomi, politik dan juga sosial. 
  • Terdapat perubahan nilai yang cepat secara tiba-tiba dalam masyarakat
C. Macam-Macam Konflik 
Terdapat berbagai macam konflik yang dikelompokkan dalam beberapa jenis antara lain sebagai berikut...
1. Macam-Macam Konflik Berdasarkan Pihak Yang Terlibat Di Dalamnya 
  • Konflik dalam diri individu (conflik within the individual), adalah konflik yang terjadi karena memilih tujuan yang saling bertentangan, atau karena tuntutan tugas yang terlampau banyak untuk di tinggalkan. 
  • Konflik antar-individu (conflik among individual), adalah konflik yang terjadi karena adanya perbedaan kepribadian antara individu yang satu dengan individu yang lainnya.  
  • Konflik antar individu dan kelompok (conflik among individual and groups),  adalah konflik yang terjadi karena terdapat individu yang gagal beradaptasi dengan norma-norma kelompok dimana tempat ia bekerja. 
  • Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama (conflik among groups in the same organization) adalah konflik yang terjadi karena setiap kelompok memiliki tujuan tersendiri dan berbeda yang ingin di capai. 
  • Konflik antar organisasi (conflik among organization), adalah konflik yang terjadi karena tindakan yang dilakukan oleh anggota organisasi yang menimbulkan dampak negatif bagi anggota organisasi lain.   
  • Konflik antar individu dalam organisasi yang berbeda (conflik among individual in different organization),  adalah konflik yang terjadi karena sikap atau perilaku anggota organisasi yang berdampak negatif anggota organisasi lain. 
2. Macam-Macam Konflik Berdasarkan Fungsinya 
  • Konflik konstruktif, adalah konflik yang mempunyai nilai positif kepada pengembangan organisasi. 
  • Konflik destruktif, adalah konflik yang memiliki dampak negatif kepada pengembangan organisasi. 
3. Macam-Macam Konflik Berdasarkan Posisi Seseorang dalam Struktur Organisasi
  • Konflik vertikal, adalah konflik yang terjadi antara karyawan yang memiliki jabatan yang tidak sama dengan dalam organisasi.  
  • Konflik horizontal, adalah konflik yang terjadi karena memiliki kedudukan/jabatan yang sama atau setingkat dalam organisasi. 
  • Konflik garis staf, adalah konflik yang terjadi karyawan yang memegang posisi komando, dengan pejabat staf sebagai penasehat dalam organisasi. 
  • Konflik peran,  adalah konflik yang terjadi karena individu memiliki peran yang lebih dari satu. 
4. Macam-Macam Konflik Berdasarkan Dampak Yang Timbul 
  • Konflik fungsional, adalah konflik yang memberikan manfaat atau keuntungan bagi organisasi yang dapat dikelola dan dikendalikan dengan baik. 
  • Konflik Infungsional, adalah konflik yang dampaknya merugikan orang lain. 
5. Macam-Macam Konflik Berdasarkan Sumber Konflik 
  • Konflik tujuan, adalah konflik yang terjadi karena adanya perbedaan individu, organisasi atau kelompok yang memunculkan konflik
  • Konflik peranan, adalah konflik yang terjadi karena terdapat peran yang lebih dari satu. 
  • Konflik nilai, adalah konflik yang terjadi karena adanya perbedaan nilai yang dianut oleh seseorang berbeda dengan nilai yang dianut oleh organisasi atau kelompok. 
  • Konflik kebijakan, adalah konflik yang terjadi karena individu atau kelompok tidak sependapat dengan kebijakan yang diambil oleh organisasi. 
6. Macam-Macam Konflik Berdasarkan Bentuknya
  • Konflik realistis, adalah konflik yang terjadi karena kekecewaan individu atau kelompok atas tuntutannya. 
  • Konflik nonrealistif, adalah konflik yang terjadi karena kebutuhan yang meredakan ketegangan. 
7. Macam-Macam Konflik Berdasarkan Tempat Terjadinya 
  • Konflik in-group, adalah konflik yang terjadi dalam kelompok atau masyarakat sendiri
  • Konflik out-group, adalah konflik yang terjadi antara suatu kelompok atau masyarakat dengan suatu kelompok atau masyarakat lain.
8. Macam-Macam Konflik Berdasarkan Pendapat Dahrendorf
  • Konflik antara atau dalam peran sosial, seperti antara peran seseorang dalam keluarga dan peran dalam pekerjaan (profesi). 
  • Konflik antara kelompok-kelompok sosial,  
  • Konflik antara kelompok yang terorgansiasi dengan kelompok yang tidak terorganisasi,  
  • Konflik antara satuan nasional, seperti konflik antara KPK dan Porli dalam menangani kasus tertentu. 
  • Konflik antarnegara atau antara negara dan organisasi internasional, 
D. Dampak Positif dan Negatif Konflik 
Konflik tidak hanya memberikan hasil yang berakibat negatif bagi masyarakat, namun konflik juga memberika dampak yang berakibat positif yang bermanfaat bagi masyarakat. Macam-macam dampak positif dan negatif konflik adalah sebagai berikut...

a. Dampak Positif Konflik 
  • Adanya yang memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas atau belum tuntas dipelajari
  • Adanya penyesuaian kembali norma dan nilai yang diserta dengan hubungan sosial dalam kelompok yang bersangkutan. 
  • Jalan untuk mengurangi ketegangan antarindividu dan antarkelompok 
  • Untuk mengurangi atau menekan adanya pertentangan yang terjadi dalam masyarakat
  • Membantu menghidupkan kembali norma lama dan menciptakan norma baru
b. Dampak Negatif Konflik 
  • Meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok yang mengalami konflik dengan kelompok lain.
  • Keretakan hubungan antar anggota kelompok, seperti akibat konflik antarsuku
  • Menimbulkan perubahan kebribadian pada individu, seperti adanya rasa benci dan saling curiga akibat perang
  • Adanya kerusakan harta benda dan hilangnya nyawa manusia
  • Terdapat domoniasi, juga penaklukan, yang terjadi pada salah satu pihak yang terlibat dalam konflik 
Sumber : http://www.artikelsiana.com/2015/06/konflik-pengertian-penyebab-macam-macam.html

lembaga sosial



Pengertian Lembaga Sosial, Ciri-Ciri, Fungsi, & Macam-Macamnya| Secara umum, Pengertian Lembaga adalah suatu sistem norma untuk mencapai tujuan tertentu yang oleh masyarakat dianggap penting. Sistem norma itu mencakup gagasan, aturan, tata cara, kegiatan dan ketentuan sanksi (reward and punishment system). Sistem norma itu merupakan hasil proses yang berangsur-angsur menjadi suatu sistem yang terorganisasi yang teruji kredibilitasnya, dan teperceaya. Seperti agama adalah lembaga karena merupakan suatu sistem gagasan, kepercayaan, tata cara ibadah, dan pedoman perilaku yang dipercaya penganutnya karena dapat membawa pada kebaikan dunia dan akhirat.
1. Terbentuknya Lembaga Sosial - Lembaga sosial terbentuk dari nilai, norma, adat istiadat, tata kelakuan, dan unsur budaya lainnya yang hidup di masyarakat. Nilai dan norma yang baru setelah dikenal, diakui dan dihargai oleh masyarakat akan ditaati dalam kehidupan sehari-hari. Proses tersebut akan berlanjut ke nilai dan norma sosial dan diserap oleh masyarakat dan mendarah daging. Proses penyerapan tersebut dinamakan dengan internalisasi (internalization).

Setelah itu, lama kelamaan akan berkembang menjadi bagian dari suatu lembaga. Proses yang dilewati nilai dan norma sosial baru untuk menjadi bagian dari salah satu lembaga sosial yang dalam masyarakat disebut dengan proses pelembagaan (institusionalized).




2. Fungsi Lembaga Sosial - Lembaga sosial memiliki tujuan yang memenuhi kebutuhan pokok manusia. Lembaga sosial memiliki beberapa fungsi antara lain sebagai berikut... 
  • Pedoman anggota masyarakat dalam bertingkah laku atau bersikap untuk menghadapi masalah dalam masyarakat khususnya menyangkut mengenai kebutuhan manusia. 
  • Sebagai penjaga akan keutuhan masyarakat
  • Menjadi pegangan untuk mengadakan sistem pengendalian sosial terhadap tingkah laku anggota masyarakat
3. Syarat Terbentuknya Lembaga Sosial - Menurut Selo Soemardjan, lembaga sesuatu yang harus dipegang dan sebagai aturan yang mengikat dalam masyarakat sebagai proses bertumbuhnya kelembagaan yang mengikat 3 syarat. Syarat-syarat terbentuk lembaga sosial adalah sebagai berikut...
  • Norma menjiwai seluruh anggota masyarakat
  • Diterima oleh sebagian besar anggota masyarakat tanpa adanya halanyan yang berarti 
  • Norma harus memiliki sanksi yang mengikat setiap anggota masyarakat
4. Sifat-Sifat Lembaga Sosial - Menurut Harsoja lembaga sosial mempunyai sifa-sifat umum, yaitu sebagai berikut... 
  • Berfungsi sebagai unit dalam sistem kebudayaan sebagai satu kesatuan bulat
  • Memiliki tujuan yang jelas
  • Relatif kokoh 
  • Sering menggunakan hasil kebudayaan material dalam menjalankan fungsinya
  • Sifat karakteristik merupakan sebuah lambang 
  • Umumnya sebagai tradisi tertulis atau lisan
5. Ciri-Ciri Lembaga Sosial - Menurut Gillin dan Gillin, terdapat ciri-ciri utama lembaga sosial antara lain sebagai berikut... 
  • Pola pemikiran dan perilaku terwujud dari dalam aktivitas masyarakat bersama dengan hasil-hasilnya. 
  • Memiliki suatu tingkat kekekalan khusus. Maksudnya, suatu nilai atau norma akan menjadi lembaga yang setelah mengalami proses percobaan dalam waktu yang relatif lama. 
  • Memiliki satu atau beberapa tujuan tertentu. 
  • Memiliki alat kelengkapan yang digunakan untuk mencapai tujuan lembaga tersebut. Umumnya alat ini antara satu masyarakat dan masyarakat lainnya berbeda. 
  • Mempunyai lambang sebagai simbol dalam menggambarkan tujuan dan fungsi lembaga tersebut. 
  • Merumuskan tujuan dan tata tertibnya, lembaga memiliki tradisi yang tertulis dan tidak tertulis
6. Macam-Macam Lembaga Sosial - Terdapat beberapa lembaga sosial yang sangat erat dengan orientasinya. Beberapa lembaga sosial tersebut adalah sebagai berikut... 
a. Lembaga Keluarga 
Lembaga keluarga merupakan lembaga sosial yang terkencil yang terbentuk atas dasar perkawinan dan hubungan darah. Macam-macam fungsi lembaga keluarga adalah sebagai berikut.. 
  • Fungsi reproduksi : Dalam keluarga, keturunan merupakan inti dari terjadinya sebuah pernikahan. 
  • Fungsi ekonomi : Dalam keluarga, terdapat fungsi ekonomi yang dalam hal ini adalah peran ayah, namun ibu juga berperan sebagai fungsi ekonomi dalam menghidupi keluarga mereka termasuk mereka sendiri dan anak-anaknya. 
  • Fungsi proteksi : Dalam keluarga, terdapat fungsi proteksi, artinya keluarga menciptakan rasa ketentaraman dan keterlindungan baik secara psikologis maupun fisik. 
  • Fungsi sosialisasi : Dalam keluarga, terdapat fungsi sosialisasi yang mengajarkan anak segala hal baik berlatih dan diperkenalkan cara-cara hidup yang baik dan benar agar dapat berperan dalam masyarakat. 
  • Fungsi afeksi : Dalam keluarga, terdapat fungsi afeksi yang tidak lain adalah orang tua dari anak tersebut dengan memberikan kehangantan dan kasih sayang. 
  • Fungsi pengawasan sosial : Dalam keluarga, fungsi pengawasan sosial yang mengontrol segala aktivitas dan tingkah laku dalam keluarga mereka, hal ini biasanya dipegang oleh orang tua untuk mengawasi anaknya. 
  • Fungsi pemberian status : Dalam keluarga, terdapat fungsi pemberian status melalui lembaga perkawinan sebagai pasangan suami istri. 
b. Lembaga Politik 
Lembaga politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat sebagai proses pembuatan keputusan. Macam-macam fungsi lembaga politik adalah sebagai berikut... 
  • Memelihara ketertiban di dalam negeri (internal order): 
  • Menjaga keamanan yang ada di luar negeri (eksternal order): 
  • Mengupayakan kesejahteraan umum (general welfare) 
  • Mengatur proses politik 
c. Lembaga Pendidikan
Lembaga pendidikan adalah lembaga atau tempat berlangsungnya proses pendidikan dengan tujuan mengubah tingkah laku individu ke arah yang lebih baik. Macam-macam fungsi lembaga pendidikan menurut horton dan hunt adalah sebagai berikut... 
  • Mempersiapkan untuk mencari nafkah
  • Sebagai tempat pengembangan bakat 
  • Sebagai pelestari kebudayaan masyarakat
  • Tempat edukasi keterampilan agar dapat berpatisipasi dalam demokrasi 
  • Memperpanjang masa remaja 
  • Mempertahankan sistem sosial 
d. Lembaga Ekonomi 
Lembaga ekonomi adalah lembaga yang mempunyai kegiatan di bidang ekonomi demi terpenuhinya kebutuhan masyarakat. Macam-macam fungsi lembaga ekonomi adalah sebagai berikut...
  • Memberi pedoman dalam mendapatkan bahan pangan 
  • Sebagai pedomn untuk menjalankan pertukaran barang atau barter
  • Sebagai pedoman mengenai harga jual beli barang 
e. Lembaga Agama 
Lembaga agama adalah lembaga yang mengatur mengenai kehidupan manusia dalam beragama. Macam-macam fungsi lembaga agama menurut Bruce J. Cohen adalah sebagai berikut...
  • Sebagai bantuan dalam pencarian identitas moral
  • Memberikan tafsiran-tafsiran dalam membantu memperjleas keadaan lingkungan fisik dan sosial seseorang
  • Sebagai peningkatan keramahan dalam bergaul, kohesi sosial, dan solidaritas kelompok
f. Lembaga Budaya
Lembaga budaya adalah lembaga publik yang terdapat dalam suatu negara yang berfungsi sebagai pengembangan budaya, ilmu pengetahuan, lingkungan, seni, dan pendidikan masyarakat.
Sumber : http://www.artikelsiana.com/2015/06/lembaga-sosial-pengertian-ciri-fungsi-macam-macam.html